cinta

jika tidak gila maka itu bukan cinta…

seuntai kata dari mario teguh disalah satu acara stasiun tv swasta. yang dapat menilai seseorang telah gila tentunya adalah orang lain. Tidak ada orang gila yang sadar kalau dirinya gila. Cinta membuat orang menjadi gila, gila hingga lupa makan atau bahkan membuat orang tak sadar berat badannya naik hingga berlipat-lipat.

Cinta membuat orang gila, mebuat perasaan yang mencinta menjadi was-was, overprotective terhadap yang dicintai. Kadang yang dicintai melihat kegilaan itu sebagai bentuk pengekangan diri. Merasa terawasi dan tak jarang sering menjadi awal bubarnya suatu hubungan. Padahal jika saja yang dicintai itu dapat melihat dengan kacamata sang pencinta maka ia akan sadar bahwa dirinya sangat dicintai oleh sang pencinta. Orang yang mencintai seseorang dengan sangat tentunya takkan membiarkan yang dicintainya pergi. Namun, kadang kala yang dicintai merasa curiga bahwa bentuk kasih sang pencinta itu dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap dirinya.

Cinta membuat orang gila.. Mati-matian untuk merubah diri agar sesuai dengan yang dicintai. meng-upgrade kemampuan untuk menyamakan frekuensi. Gila-gilaan untuk tampil sebaik mungkin dimata sang pujaan hati. Hanya untuk melihat mata sang kekasih yang berbinar-binar saat melihat dirinya. Cinta membawa kekuatan yang bagi sang pencinta untuk “bisa” berbuat lebih baik bagi dirinya dan tentu bagi sang kekasih.

Cinta membuat gila.. Sang pencinta selalu bertanya pada diri apakah ia layak bersanding dengan yang ia cintai? Apakah dirinya menjadi satu-satunya pengisi relung hati? karena cinta manusia mudah datang dan juga mudah pupus. karena cinta bersemi bukan karena perencanaan hingga menjadi mungkin cinta itu menghilang Meski ia yang dicintai telah bersumpah setia.

Cinta itu tanpa perencanaan… ia datang lewat seringnya pertemuan.. ia hadir lewat seringnya pembicaraan.. ia pun dapat hadir meski lewat kekaguman..

cinta itu memang gila, dan pribadi cinta yang menggila tanpa nurani akan membuka mata dan hati dalam pertemuan meski tanpa suara, atau meluangkan hati untuk berkata-berkisah yang lambat laun tanpa disadari menjadi kata-kata kasih meski tak tahu rupa. membuka ceruk hatinya tuk mengagumi, kagum karena agamanya, kepintarannya, kedudukannya, kedermawanannya, kekayaannya, rupa indahnya, budi halusnya….

Duhai sang pencinta jika engkau merasa ada celah tuk mendapat orang lain yang kau kagumi maka jangan pernah engkau katakan cinta pada seseorang yang dengan sabar menunggumu. Jangan pula kau mencoba tanamkan bibit kasih ke orang lain bila tanganmu telah menggenggam kasihmu. Atau lepaskan genggaman tanganmu agar ia yang kau kasihi dapat menggenggam tangan lain yang lebih lembut dari tanganmu…

wahai sang pencinta jika engkau mampu setia maka dirimu akan mendapati kasihmu seribu kali lebih setia…

_kala hujan rintik-rintik_

1 thoughts on “cinta

Tinggalkan komentar